Pascasarjana Universitas Jambi – Program Magister Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Jambi melaksanakan pelatihan bekerjasama dengan IPB University dan Kedubes Perancis Dalam rangka merealisasikan teknologi pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Perancis supaya dapat diterapkan di Indonesia khususnya di jambi, 25-26/10.

“Pelatihan ini diikuti mahasiswa Universitas Jambi, Manggala Agni, masyarakat Peduli Api dan lain-lain. Para instruktur pelatihan langsung didatangkan dari Perancis berjumlah dua orang yang mempunyai banyak pengalaman dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan selama puluhan tahun. Mereka adalah Commander Sylvain Giannini dan Lieutenant Jean Antoine Demedardi,” sebut Prof Bambang Hero Saharjo, Ketua Tim Pelaksana Kegiatan Kerjasama.

Hadir dalam kesempatan itu, Direktur Pascasarjana Universitas Jambi, Prof H Haryadi, Sekretaris Tim Pelaksana Kerjasama IPB University dengan Kedubes Perancis, Dr Ati D Nurhayati; Koordinator Wilayah MA Provinsi Jambi; Dr Asmadi Saad serta dinas terkait.

“Terima kasih kami ucapkan kepada IPB University dan narasumber dari Perancis yang telah sudi berbagi pengalaman dan pengetahuannya tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan dengan mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Jambi,” ungkap Prof H Haryadi.

Bukan hanya teori, peserta juga berkesempatan melakukan praktik langsung pengendalian kebakaran hutan dan lahan di wilayah Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di Desa Pandan Sejahtera, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.

Prof Bambang Hero mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peserta dikarenakan Provinsi Jambi rawan terhadap kebakaran hutan dan lahan. Ia mengungkap, para peserta sangat mengharapkan ada kerjasama lanjutan setelah kegiatan ini.

Prof Bambang menjelaskan, cakupan kerjasama ini meliputi education and training, skills, and expertise development; knowledge management; kearning tools and systems; fires data collection and lessons learned dan scientist cooperation.

Adapun bentuk kerjasama dilakukan melalui sharing of knowledge, expertise and best practices; higher education and research partnerships; provision of experts, instructors and specialists for training and technical assistance.

“Selain itu, pelaksanaan kerjasama juga dilakukan melalui exchange of experts or trainees in the framework of study visits or training activities; participation in meetings, conferences or seminars; Implementation of digital tool for learning and education; supply of equipment for field trainings and experiments,” tambahnya. (WP)

Tags:

Categories:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Archives